Thursday, July 30, 2009

Pusat Nol Derajat

Dimanakah sesungguhnya pusat nol derajat atau lokasi perputaran bumi? Banyak orang meyakini bahwa Kota Greenwich, salah satu kota di Inggris, merupakan pusat nol derajat. Benarkah demikian?

Untuk sementara, tampaknya jawaban itu benar. Sebab, belum ada pihak-pihak yang menggantinya dengan nama baru. Greenwich dipercaya dan disepakati oleh banyak ilmuwan perbintangan (ahli astronomi) sebagai pusat nol derajat sebagai awal perhitungan waktu atau disebut Greenwich Mean Time (GMT) pada 1884.

Penetapan Kota Greenwich sebagai mula perhitungan waktu, menurut geolog Mesir Dr Zaglur Najjar yang juga dosen ilmu bumi di Wales University, Inggris, tidak terlepas dari pengaruh Inggris pada kala itu yang merupakan kekuatan kolonial super power dunia.

Pada masa itu, hampir semua wilayah di dunia ini berada di bawah kekuasaan Inggris. Pengaruh Inggris terhadap negara-negara bekas jajahannya hingga kini bisa dilihat dengan adanya perkumpulan negara-negara persemakmuran Inggris (Commonwealth).

Dari Greenwich-lah, bumi dibagi menjadi garis-garis bujur imajiner. Setiap 15 derajat sama dengan satu jam. Dan, setiap 15 derajat dari sana dihitung berbeda satu jam dalam hitungan 24 jam. Perhitungan hari dan penanggalan internasional pun bermula dari bujur yang berjarak 180 derajat dari Greenwich.

Perbedaan waktu setiap belahan bumi juga bisa dihitung berdasarkan posisi kita di garis bujur. Karena satu putaran bumi itu memakan waktu 24 jam, perbedaan waktu satu jam adalah pada 360 derajat/24 = 15 derajat garis bujur. Artinya, setiap tempat yang memiliki perbedaan posisi bujur sebesar 15 derajat akan memiliki perbedaan waktu satu jam. Inilah pembagian zona yang dirintis oleh orang Kanada, Sir Stanford Fleming (1827-1915).

Sebagai contoh, Indonesia dari Greenwich terletak di 95 derajat bujur timur (BT) sampai 141 derajat BT. Jika dihitung dari garis nol derajat (Greenwich), posisi di 95 derajat BT ini memiliki perbedaan waktu sebanyak 95 derajat/15 derajat = tujuh jam lebih awal dari waktu di Greenwich. Jika di London tepat tengah malam, di Jakarta adalah sudah pukul 7 pagi atau bisa juga disebut saat itu waktu di Jakarta adalah pukul 0 GMT.

Akibat posisi Indonesia yang terbentang dari 95 derajat BT hingga 141 derajat BT, Indonesia pun terbagi menjadi tiga zona waktu yang masing-masing berbeda satu jam. Yaitu, Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), Waktu Indonesai bagian Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia bagian Timur (WIT).

Namun, kadang ada negara yang tetap menggunakan patokan waktu berdasarkan kepentingannya. Misalnya, Singapura. Negara ini secara geografis masuk dalam wilayah Indonesia bagian barat, namun perhitungan waktunya adalah mengikuti aturan Indonesia bagian tengah. Hal ini disebabkan Singapura menyesuaikan zona waktu dengan Hongkong demi keseragaman waktu perekonomiannya. Negara Cina yang terbentang begitu luas sehingga seharusnya memiliki lebih dari empat zona waktu malah lebih memilih satu zona waktu saja.

islamdigest.net

meridian nol derajat

Proses penyatuan penetapan bujur nol atau meridian standar hampir berlangsung satu abad, sejak zaman Laplace (1800), John Herschel (1828) disusul kemudian dengan pertemuan International Geographical Congress I (1871) di Antwerp dan International Geographical Congress II(1875) di Roma.

Setelah itu pertemuan The International Meridian Conference yang berlangsung di the Diplomatic Hall of the State Department di Washington DC pada tanggal 1 Oktober 1884 berhasil mengeluarkan resolusi penggunaan meridian Greenwich sebagai meridian nol menggantikan keragaman penggunaan meridian acuan dan dualisme penggunaan meridian acuan untuk peta laut dan peta darat.

Keragaman meridian acuan untuk menentukan jam bagi keperluan sehari-hari dirasakan kurang praktis, manusia bisa kebingungan dalam bertransaksi atau membuat perjanjian satu dengan lainnya.

Setelah melalui perjalanan waktu yang panjang (lebih setengah abad dari resolusi penetapan meridian nol, sebagai contoh awal penggunaan Greenwich sebagai meridian nol misalnya di Perancis pada tahun 1911,di Rusia pada tahun 1924, di Belanda pada tahun 1940) kini di sepakati penggunaan garis bujur yang melewati kota Greenwich merupakan garis bujur nol Planet Bumi dibagi menjadi 24 waktu standar, 12 waktu standar bujur Timur dan 12 waktu standar bujur Barat.

Penetapan wilayah dalam sebuah waktu standar secara teoritis menggunakan bujur standar (bujur geografis yang habis dibagi 15° dengan acuan bujur tempat meridian nol, Greenwich) Namun dalam hal praktis batas bujur tempat keberlakuan waktu standar itu tidak merupakan sebuah garis bujur, tapi lebih bersifat batas kekuasaan wilayah, bentuknya bisa zig-zag. Selain itu tiap negara dapat memilih waktu standar yang dipergunakan dengan berbagai pertimbangan.

myscienceblogs.com

Tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah melakukan koreksi atas titik nol garis khatulistiwa. Perpindahan patok baru yang sementara ini terbuat dari tiang PVC berfondasi beton, disambut meriah dengan berbagai atraksi yang dihadiri Walikota Pontianak Buchary Abdurrachman, Rabu (23/3).

Tim BPPT dari Jakarta menghitung posisi sebenarnya Tugu Khatulistiwa, selama sepekan sampai 23 Maret di Pontianak. Posisi sesungguhnya dari garis 0 derajat 0 menit dan 0 detik lintang Khatulistiwa (Ekuator); serta, posisi sebenarnya dari 0 derajat 0 menit dan 0 detik lintang (utara/selatan) serta 109 derajat 20 menit dan 0 detik bujur timur yang masih tertera dalam tugu peninggalan tahun 1928 itu.

Seorang anggota tim menjelaskan, untuk menentukan lokasi di garis Khatulistiwa di Kota Pontianak, tim BPPT menggunakan gabungan metoda terestrial dan ekstraterestrial yaitu global positioning system (GPS) dan stake-out.

Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan dua buah titik ikat dengan GPS di sekitar tugu, kemudian dilanjutkan dengan post-processed. Data hasil pengukuran GPS diikatkan ke titik GPS internasional di Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Cibinong, Jawa Barat) dan Universitas Teknologi Nanyang, Singapura.

Setelah kedua titik diikat, dihitung komponen sudut dan jarak untuk menentukan posisi tepat terletak di lintang 0 derajat (Khatulistiwa). Kemudian, kedua besaran dicari di lapangan dengan alat total station.

Hasil pengukuran oleh tim BPPT, menunjukkan, posisi tepat Tugu Khatulistiwa saat ini di 0 derajat, 0 menit, 3,809 detik lintang utara; dan, 109 derajat, 19 menit, 19,9 detik bujur timur.

Ia mengatakan, posisi 0 derajat, 0 menit dan 0 detik ternyata melewati taman atau tepatnya 117 meter ke arah Sungai Kapuas dari tugu. Di tempat itulah kini dibangun patok baru yang masih terbuat dari pipa PVC dan belahan garis barat-timur ditandai dengan tali rafia.

Mengenai posisi yang tertera dalam tugu (0 derajat, 0 menit dan 0 detik lintang, 109 derajat 20 menit, 0 detik bujur timur), berdasarkan hasil pelacakan tim BPPT, titik itu terletak 1,2 km dari Tugu Khatulistiwa, tepatnya di belakang sebuah rumah di Jl Sungai Selamat, kelurahan Siantan Hilir.

Tim BPPT mengharapkan perkembangan pengukuran posisi itu didokumentasikan agar menjadi pembelajaran bagi generasi berikut untuk terus memperbaiki kinerja dan menggali potensi di sekitar Tugu Khatulistiwa.
geografiana.com